Matematika adalah tempat dimana anda dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat anda lakukan di dunia nyata (Marcus Du Sautoy).
Kamis, 05 Oktober 2017
Senin, 02 Oktober 2017
LAPORAN HASIL PENELITIAN ZIARAH KUBUR DI LOMBOK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ziarah kubur merupakan perkara yang
disyariatkan didalam agama kita dengan tujuan agar orang yang melakukannya
dapat mengambil pelajaran dengannya dan dapat mengingat akhirat, dengan syarat
tidak mengatakan disisikuburan tersebut ucapan-ucapan yang bisa membuat Allah
SWT murka. Seperti berdoa kepada si
penghuni kuburan, memohon pertolongan kepadanya, dan sejenisnya. Pada mulanya
berziarah kubur itu dilarang oleh Rasulullah SAW karena pada saat itu masih dekatnya masa umat islam waktu itu
dengan zaman jahiliyah dan kurang kuatnya aqidah islamiyah. Namun saat akidah
mereka kuat dan memiliki pengetahuan keislaman yang cukup,Rasulullah SAW pun
mengizinkannya.
Dalam rangka berziarah kubur, kita disunahkan untuk berdoa,
yakni mendoakan si mayit yang ada di kubur itu. Namun, kebanyakan masyarakat
meyakini bahwa orang yang sudah mati itu lantas berdoa juga kepada Allah SWT
untuk kebaikan kita, apalagi orang yang meninggal itu adalah para wali, ulama,
ustad dan orang alim lainnya. Misalnya, seperti yang terjadi di makam Loang
Baloq, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Makam Loang Baloq adalah salah satu makam
yang terkenal di Lombok. Makam
Loang Baloq adalah kawasan pemakaman yang didalamnya terdapat puluhan jasad.
Yang menjadi istimewa dan kerap dikunjungi warga adalah makam Maulana Syech
Gaus Abdurrazak, makam Anak Yatim dan Datuk Laut. Peziarah
biasanya menyampaikan nazar dan berdoa di makam agar permintaanya segera
dikabulkan. Misalnya seperti minta jodoh, panjang umur, sehat dan murah rejeki.
Bagi yang menyampaikan nazar tertentu, mereka selalu mengikatkan sesuatu ke
akar gantung pohon beringin. Jika nazar mereka dikabulkan, mereka akan kembali
lagi ke tempat itu dan membuka ikatan serta membayar nazar yang sudah
disampaikan.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka pemakalah ingin
meniliti dan membahas mengenai paham
sebagian masyarakat Lombok tentang Ziarah Kubur.
B.
Fokus Penelitian
Penilitian ini pemakalah fokuskan kepada
hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang bagaimana pandangan masyarakat
Lombok mengenai ziarah kubur, pandangan masyarakat Lombok mengenai tata cara
dalam melaksanakan ziarah kubur, pandangan masyarakat Lombok mengenai manfaat
dari ziarah kubur dan pandangan masyarakat Lombok mengenai bolehkah meminta
sesuatu kepada para ulama atau wali yang sudah meninggal. ?
C.
Rumusan Masalah
1) Apa Pengertian dari Ziarah Kubur ?
2) Bagaimana pandangan Masyarakat Lombok tentang Ziarah
Kubur ?
3) Bagaimana pandangan masyarakat Lombok tentang tata
cara yang baik dalam melakukan Ziarah Kubur ?
4) Bagaimana Pandangan Islam mengenai peziarah yang
meminta sesuatu kepada orang yang sudah meninggal ?
5) Apa manfaat dari Ziarah Kubur ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pandangan dan paham masyarakat Lombok mengenai ziarah
kubur, tata cara ziarah kubur, manfaat ziarah kubur dan pandangan mereka
mengenai permasalahan meminta sesuatu kepada orang alim yang sudah meninggal.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Tauhid dan Ilmu Kalam”.
E. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode studi lapangan dan wawancara.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Ziarah Kubur
Perkataan ziarah berasal dari bahasa
Arab yaitu “Zara-Yazuru” yang artinya berkunjung, “ziarah” yaitu kunjungan,
jadi mengadakan kunjungan ke makam. Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kunjungan yang dianggap keramat
atau mulia.[1]
Dalam istilah lain ziarah itu adalah mengunjungi atau masuk. Yaitu berkunjung
ke kubur seseorang untuk berbuat baik dengan cara mendoakan, serta dapat
mengingatkan diri sendiri dan mengambil pelajaran terhadapnya.[2]
Secara etimologi ziarah berarti hendak bepergian menuju suatu tempat.
Berdasarkan hal ini makna dari ziarah kubur adalah sengaja untuk bepergian ke
kuburan. Sedangkan dalam terminologi syar’i, makna ziarah kubur adalah
sebagaimana yang dikemukakan oleh al-Qadli ‘Iyadl Rahimahullah, “yang dimaksud
ziarah kubur adalah mengunjunginya dengan niat mendoakan para penghuni kubur
serta mengambil pelajaran dari keadaan mereka.”[3]
Kata kubur adalah tempat
peristirahatan terakhir orang yang telah meninggal dunia menjelang ia
dibangkitkan kembali untuk menghadapi peradilan Allah SWT.[4]
Sedangkan istilah lain adalah makam, kata kubur memiliki makna lain yaitu
tempat menyimpan mayit. Sedang menurut bahasa Arab yaitu kubur dari kata
“Qabrun” jamak “Qubur”, tempat orang yang telah meninggal dikebumikan. Sedang
dalam bahasa Al-qur’an disebut barzah.
Ziarah kubur merupakan
amalan yang disyariatkan dalam Agama. Bertujuan agar orang yang melakukan bisa
mengambil pelajaran dan dalam rangka mengingat akhirat. Tentu disertai syarat
orang yang melakukan tidak melakukan perbuatan yang dimurkai Allah SWT, seperti
berdo’a meminta hajat, memuja-muja kubur, meratap dan lainnya.[5]
B. Pandangan Masyarakat Lombok Tentang Ziarah Kubur
Dalam melaksanakan ziarah
kubur, masyarakat Lombok sudah menjadikan ziarah kubur sebagai sebuah tradisi
yang dilakukan secara turun temurun di pulau Lombok. Berdasarkan studi lapangan
yang telah pemakalah lakukan, terlihat bahwa di beberapa TPU (Tempat Pemakaman
Umum) yang ada di Mataram, ada saja warga yang datang untuk berziarah. Tidak
hanya di TPU tapi juga di makam-makam keramat seperti loang baloq yang selalu
ramai dikunjungi warga, bukan hanya warga mataram tetapi juga ada yang datang
dari Lombok tengah, Lombok timur dan ada juga penziarah dari Lombok utara yang
datang ke makam loang baloq. [6]
Rendy Syamka (29 tahun)
salah seorang peziarah di TPU Karang Medain mengatakan bahwa ziarah kubur
merupakan sebuah tradisi unik dipulau Lombok, pemakaman tidak pernah sepi dari
para peziarah. Ada saja warga yang datang setiap hari ke makam untuk mendoakan
keluarganya yang telah meninggal dunia. Pemakaman akan padat dengan peziarah
bila pada hari-hari istimewa seperti menjelang Ramadhan, setelah selesai shalat
Idul Fitri dan Idul Adha.
Beberapa peziarah mengatakan
bahwa dengan melaksanakan tradisi ziarah kubur, maka akan membuat kita untuk
mengingat akhirat, mengambil pelajaran darinya. Tidak hanya itu, dengan
berziarah maka kita datang untuk mendoakan para keluarga kita yang sudah
meninggal atau mendoakan para ulama-ulama yang telah mendahului kita, sekaligus
untuk memperkenalkan tradisi ziarah kubur ini kegenerasi berikutnya. Tradisi
ziarah kubur juga memberikan dampak positif bagi para pedagang bunga rampai dan
air yang dijajakan didekat pemakaman.[7]
Ziarah kubur di makam
keramat misalnya seperti loang baloq selalu ramai dikunjungi oleh para
peziarah. Terutama pada hari-hari libur. Makam ini selalu dikunjungi oleh para
peziarah yang tidak hanya dari daerah Mataram tapi juga dari daerah Lombok
tengah, utara dan timur bahkan ada yang dari luar pulau Lombok. Makam ini
selalu ramai dikunjungi karena masyarakat menganggap yang diziarahi adalah
makam para ulama utusan Allah SWT. Mereka adalah ulama dan sekaligus wali Allah
yang sangat shaleh dalam beribadah, alim, arif dalam menyampaikan ajaran
syariat dan menyebarkan agama Islam. Sebagian masyarakat yang berziarah di
makam ini datang untuk mendoakan para ulama yang meninggal, melaksanakan
anjuran serta tuntunan dan dalil yang berdasarkan hadits Rasulullah. Namun
banyak pula para peziarah yang datang dengan memiliki tujuan yang berbeda
dengan menganggap ziarah sebagai aktivitas yang keramat. Dengan ziarah mereka
berharap sesuatu yang lebih dengan mengangung-agungkan orang yang ada di makam
tersebut, meminta hajat kepada orang yang ada di makam tersebut, bahkan ada
yang meminta jodoh dan panjang umur pada makam tersebut.[8]
Ziarah kubur dilakukan untuk
memberikan pelajaran bagi kita manusia yang masih hidup dan agar kita mengingat
akhirat. Selain itu dengan ziarah kubur berarti kita datang untuk mendoakan
orang yang telah meninggal tersebut. Kita tidak diperbolehkan untuk meminta
sesuatu kepada orang yang sudah meninggal tersebut, apalagi niat kita berziarah
karna untuk meminta mendapatkan jodoh dan panjang umur. Itu menandakan bahwa
kita telah meminta sesuatu kepada selain Allah SWT. Meminta dan menyembah
kepada yang selain Allah SWT berarti termasuk perbuatan yang menyekutukan Allah
SWT. (Abdullah, Imam Masjid Al-Mukmin, Monjok, Mataram). [9]
C. Pandangan Masyarakat Lombok Tentang Tata Cara dan Adab Ziarah Kubur
Dalam hasil pengamatan dan
wawancara yang pemakalah lakukan, banyak sekali pendapat serta pandangan
masyarakat Lombok tentang tata cara dan adab dalam berziarah kubur. Dapat
pemakalah simpulkan bahwa tata cara dan adab dalam berziarah kubur menurut
masyarakat Lombok adalah sebagai berikut
:
1)
Mengucapkan salam ketika memasuki makam. Mengucapkan salam berarti kita
memberi salam kepada si mayit.
2)
Membaca shalawat.
3)
Mendo’akan orang yang ada di dalam kuburan tersebut.
4)
Memulai berdzikir.
5)
Banyak-banyak mengingat akhirat karena kelak kita semua akan mati.
6)
Tidak boleh membuat keributan disekitar makam.
7)
Tidak boleh meratapi.
8)
Tidak boleh meminta sesuatu kepada orang yang telah meninggal. Namun
sebagian peziarah melakukannya, bahkan niat mereka berziarah untuk meminta
sesuatu kepada si mayit.[10]
D. Pandangan Islam Tentang Meminta Sesuatu kepada Orang yang Sudah
Meninggal
Agama Islam adalah agama
yang bersih dari perbuatan syirik. Islam menutup semua jalan yang menuju kepada
perbuatan syirik. Salah satu perbuatan yang paling rentan terjadinya kesyirikan
adalah pengagungan terhadap kuburan-kuburan. Mereka yang menjadikan orang yang
telah mati sebagai perantara mengatakan bahwa maksud mereka mendatangi kuburan
bukanlah menyembah kuburan atau apa yang ada di dalamnya, akan tetapi hanya
sebagai sarana, sebagai perantara untuk menyampaikan doa dan hajat mereka
supaya terlaksana disamping mendoakan mereka yang telah wafat dengan sebab
kemuliaan dan keshalihan mereka. Setan menjadikan mereka memandang baik
perbuatan tersebut, memberikan angan-angan, membisikkan kedalam telinga mereka
semacam wangsit dan mimpi-mimpi dan kedustaan kepada para pemuja kubur.
Allah SWT berfirman dalam
QS. Fathir :13 yang artinya :” Dan
orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun
setipis kulit ari.” Dan dalam QS. Fathir :22 yang artinya:” dan tidak (pula) sama orang-orang yang
hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberikan pendengaran
kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-sekali tiada sanggup
menjadikan orang yang di dalam kubur dapat mendengar.” Ini menunjukkan
bahwa meminta Sesuatu kepada selain Allah SWT berarti perbuatan yang syirik.
Allah sangat membenci perbuatan syirik. Kemusyrikan sebagian orang pada masa
sekarang ini bahkan sudah melampaui kemusyrikan orang-orang terdahulu di zaman
jahiliyah. Karena mereka memalingkan berbagai bentuk ibadah kepada selain Allah
seperti do’a, meminta keselamatan dan sejenisnya hingga pada saat terjepit
sekalipun.[11]
E. Manfaat Ziarah Kubur
Perlu diketahui sangat
banyak manfaat orang yang melakukan ziarah kubur diantaranya :
1)
Memberikan nasehat bagi dirinya, dengan menjadikan zuhud terhadap dunia
dan tamak terhadap kebaikan hari akhirat.
2)
Mendapatkan pelajaran untuk mengingat akhirat.
3)
Melahirkan sifat terpuji.
4)
Dengan menziarahi kubur dapat melembutkan hati dan menyadarkan manusia
tentang akhir dari sebuah perjalanan hidup selama ini.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang
telah kami lakukan, maka dapat kami simpulkan bahwa :
1)
Ziarah itu adalah mengunjungi atau masuk. Yaitu berkunjung ke kubur seseorang
untuk berbuat baik dengan cara mendoakan, serta dapat mengingatkan diri sendiri
dan mengambil pelajaran terhadapnya.
2)
Ziarah kubur di pulau Lombok sudah menjadi sebuah tradisi turun temurun
yang slalu dilakukan.
3)
Sebagaian peziarah masyarakat lombok datang ke makam untuk mendoakan si
mayit, mengikuti aturan agama namun ada juga yang datang untuk meminta sesuatu
kepada si mayit misalnya meminta jodoh dan diberi umur panjang.
4)
Meminta sesuatu kepada selain Allah SWT adalah perbuatan syirik yang
sangat dibenci oleh Allah SWT.
B. Saran
Ziarah kubur adalah
perbuatan yang dibolehkan dalam Islam tapi hendaklah kita ke makam dengan niat
untuk mendoakan si mayit dan menjadikan pelajaran bagi diri kita sendiri.
Jangan datang untuk meminta hajat kepada si mayit karena itu adalah perbuatan
yang dibenci oleh Allah SWT. Serta dalam berziarah kubur, hendaklah
memperhatikan adab dan tata caranya.
[1] Departemen Pendidikan
Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005) hal 1208. Diakses pada 20 Maret 2017
[2] Sirajudin, “Ziarah”, Ensiklopedia Islam, (Jakarta:
Ictiar Baru Van Hoeve, 2003) hal 234. Diakses pada 20 Maret 2017
[4] Ahmad Thib, “kubur”, Ensiklopedia Islam, (Jakarta:
Ictiar Van Hoeve, 2003) hal 342. Diakses pada 20 Maret 2017
[6] Studi lapangan, Jumat, 10
Maret 2017. Mengamati suasana di beberapa TPU dan makam keramat Loang Baloq.
[9] Hasil wawancara salah
satu Imam di Masjid Al-Mukmin, Monjok, Mataram. Pandangan beliau mengenai
peziarah yang meminta sesuatu kepada orang yang sudah meninggal. Jumat, 31
Maret 2017.
[10]Gabungan hasil
wawancara beberapa peziarah di makam Karang Medain dan makam Loang Baloq.
MENGEKSPLORASI MOTIVASI, PSIKOLOGI PENDIDIKAN
MENGEKSPLORASI MOTIVASI
A.
Pengertian
Motivasi
Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan,
mengarahkan dan mempertahankan perilaku, motivasi membuat siswa bergerak,
menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus
bergerak. Kita sering melihat motivasi siswa tercermin dalam investasi pribadi
dan dalam keterlibatan kognitif, emosional dan perilaku diberbagai aktivitas
sekolah.[1]
Henson menjelaskan bahwa motivasi adalah satu dari
banyak karakter manusia yang mempengaruhi prilaku siswa dan motivasi berkaitan
dengan karakterisitk lain yang ada pada siswa
yaitu keingintahuan, konsep diri dan nilai. Ada juga yang berpendapat
bahwa Motivasi adalah alasan mengapa orang
bersikap dengan cara yang mereka lakukan. Motivasi ialah proses yang
memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.[2]
Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia yang tidak
terpuaskan merupakan dasar dari motivasi melakukan berbagai kegiatan. Apabila
suatu kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi maka manusia akan melakukan
usaha untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut Maslow terdapat
kebutuhan yang bersifat umum, yaitu kebutuhan fisiologis atau kebutuhan untuk
bertahan hidup, kebutuhan keamanan, kebutuhan terhadap kasih sayang, dan
kebutuhan untuk dihargai. Apabila kebutuhan umum tadi sudah terpenuhi maka
kebutuhan yang lebih tinggi bisa dipenuhi oleh manusia tersebut, yaitu
kebutuhan untuk mengaktualisasikan dirinya atau self actualization (being
needs).
Menurut Vroom
motivasi adalah hasil interaksi dari tiga faktor yaitu:
1.
Seberapa besar orang menginginkan imbalan (valensi).
2.
Perbuatan atau usaha yang akan menghasilkan apa (harapan).
3.
Perkiraan bahwa prestasi akan menghasilkan perolahan (instrumentalitas).
Sebagai acuannya adalah tingkat kepuasan yang dicapai
individu dalam suatu pekerjaan yang dapat dijadikan prediksi apakah
individu akan tetap berkerja atau akan meniggalkan pekerjaan itu.[3]
B. Perspektif Tentang Motivasi
1)
Perspektif Behavioral
Perspektif
behavioral menekankan pada pemberian imbalan dan hukuman eksternal sebagai
kunci dalam menentukan motivasi murid. Salah satu imbalan yang diberikan kepada
murid yaitu insentif yang merupakan proses atau stimulasi positif atau negatif
yang dapat memotivasi murid. Insentif yang diberikan kepada murid diantaranya
adalah memberi nilai baik, memberi tanda bintang atau pujian ketika murid mampu
mneyelesaikan tugas dengan baik, memberi penghargaan berbentuk sertifikat
prestasi atau hadiah, dan memeberi izin kepada murid untuk melakukan hal yang
spesial seperti diberi jam istirahat lebih banyak sebagai ganjaran atas hasil
mereka yang baik.
2)
Perspektif humanistis
Perspektif humanis menekankan pada kapasitas murid
untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk menentukan nasib mereka.
Perspektif ini berkaitan erat dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan
dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih
tinggi.[4] Menurut
hirarki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai
berikut :
1.
Fisiologis lapar, haus, tidur.
2.
Keamanan.
3.
Cinta dan rasa memiliki.
4.
Harga diri, menghargai diri sendiri.
5.
Aktualisasi diri. Aktualisasi diri
adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia .
Maslow memandang
bahwa aktualisasi diri dimungkinkan hanya setelah kebutuhan yang rendah telah
terpenuhi, dan kebanyakan orang berhenti menjadi dewasa setelah mereka
mengembangakan level harga diri yang tinggi sehingga tak pernah sampai ke level
puncak yaitu aktualisasi diri.
3)
Perspektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif,
pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Belakangan ini muncul minat besar
pada motivasi menurut perspektif kognitif Pintrich dan Schunk, menganggap bahwa
minat murid berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk
mencapai sesuatu, atribusi mereka (persepsi tentang sebab-sebab kesuksesan dan
kegagalan, terutama persepsi bahwa usaha adalah faktor utama dalam prestasi),
dan keyakinan bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif.
Perspsektif kognitif tentang
motivasi sesuai dengan gagasan R.W. White yang mengusulkan konsep motivasi
kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan
mereka secara efektif, menguasai dunia pendidikan, dan memproses informasi
secara efisien. White mengatakan bahwa orang melakukan hal-hal tersebut bukan
karena kebutuhan biologis, tetapi karena orang memiliki motivasi
internal untuk berinteraksi dengan lingkungungan secara efektif.
4)
Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau ketergantungan
adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Ini membutuhkan
pembentukan, pemeliharaan dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan
akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motovasi mereka untuk
menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang
tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.
Murid sekolah yang memiliki
hubungan yang penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sikap akademik
yang positif dan lebih senang bersekolah (Baker, 1999, Stipek 2002). Dalam
sebuah studi berskala luas, salah satu faktor terpenting dalam motivasi dan
prestasi murid adalah persepsi mereka mengenai apakah hubungan mereka dengan
guru bersifat positif atau tidak (Mc Comb, 2001; Combs & Quiat,2001). Dalam
studi lain, nilai matematika menigkat dikalangan murid sekolah menengah apabila
mereka punya guru yang mereka anggap sangat suportif (Eccles, 1993).[5]
C. Pengaruh Motivasi dalam Pembelajaran dan Perilaku
Motivasi memiliki beberapa pengaruh
terhadap pembelajaran dan perilaku siswa, yaitu :
1.
Motivasi mengarahkan perilaku ke tujuan tertentu, ahli teori kognitif social menyatakan bahwa
orang-orang menerapkan tujuan untuk diri mereka sendiri dan mengarahkan
perilaku mereka. Motivasi menentukan tujuan-tujuan spesifik yang menjadi arah
usaha siswa. Jadi motivasi mempengaruhi pilihan yang dibuat siswa. Misalnya,
apakah akan mendaftar di kelas fisika atau studio seni, apakah akan
menghabiskan malam hari untuk menyelesaikan tugas PR yang sulit atau bermain
video game dengan teman-teman.
2.
Motivasi Meningkatkan Usaha dan Energi, motivasi meningkatkan jumlah usaha energy yang
dikeluarkan siswa diberbagai aktivitas yang secara langsung berkaitan dengan
kebutuhan dan tujuan mereka. Motivasi menentukkan apakah mereka mengejar suatu
tugas secara antusias dan sepenuh hati atau secara apatis dan malas-malasan.
3.
Motivasi Meningkatkan Prakarsa (inisiasi) dan
Kegigihan Terhadap Berbagai Aktifitas, siswa lebih cenderung memulai suatu tugas yang benar-benar mereka inginkan.
Mereka juga lebih cenderung melanjutkan pekerjaan yang diinginkan sampai mereka
menyelesaikannya meskipun terkadang diganggu atau merasa frustasi selama
mengerjakannya.
4.
Motivasi Mempengaruhi Proses-Proses Kognitif, motivasi mempengaruhi apa yang diperhatikan oleh
siswa dan seberapa efektif mereka memprosesnya. Misalnya, para siswa yang
termotivasi sering berusaha secara bersama-sama untuk benar-benar memahami
materi di kelas, mempelajarinya secara bermakna, dan mempertimbangkan bagaimana
mereka dapat menggunakan materi yang telah mereka pelajari itu dalam kehidupan
sehari-hari.
5.
Motivasi Menentukan Konsekuensi Mana yang Memberi
Penguatan dan Menghukum, semakin besar motivasi siswa mencapai kesuksesan akademik, semakin besar
kecenderungan mereka untuk bangga terhadap nilai A atau kecewa dengan nilai
rendah.
6.
Motivasi Sering Meningkatkan Performa, karena pengaruh-pengaruh lain yang baru saja
diidentifikasi-perilaku yang terarah pada tujuan, usaha dan energi, prakarsa
dan kegigihan, pemrosesan kognitif dan dampak konsekuensi-motivasi sering
menghasilkan peningkatan performa. Seperti yang mungkin telah anda duga, siswa
yang paling termotivasi untuk belajar dan unggul di berbagai aktifitas kelas
cenderung menjadi siswa yang paling sukses.[6]
D. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Menurut De Cee dan Grawford
(1974) ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara
pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu
1. Menggairahkan Anak Didik
Salah satu tugas seorang
guru adalah memelihara minat anak didik dalam belajar, dengan menghindari
pembelajaran yang monoton dan membosankan. Dengan memberi kebebasan tertentu
kepada murid untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam
situasi belajar. Mungkin dengan memandang suatu gagasan dari sudut pandang lain
yang lebih nyata dengan mencontohkan dalam perilaku kehidupan.
2. Memberi Harapan
Realistis
Guru harus memelihara
harapan-harapan anak didik yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang
kurang atau tidak relaistis.sehingga setiap guru dituntut untuk memiliki
pengetahuan yang cukup. Dengan demikian guru dapat membedakan antara
harapan-harapan yang realistis, pesimistis atau terlalu optimis. Bila anak
didik telah banyak mengalami kegagalan maka guru harus memberikan sebanyak
mungkin keberhasilan kepada anak didik yang sifatnya terjangkau dan dengan
pertimbangan yang matang.
3. Memberi Insentif
Bila anak didik mengalami
keberhasilan, guru diharapkan mampu memberikan hadiah kepada anak didik (dapat berupa
pujian, angka yang baik, dan sebagainya) atas keberhasilannya, sehingga anak
didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan-tujuan
pengajaran.
4. Mengarahkan
Prilaku Anak Didik
Setiap guru dituntut untuk
memberikan respon terhadap anak didik yang tak terlibat langsung dalam kegiatan
belajar di kelas. Anak didik yang diam, yang membuat keributan, yang bebricara
semaunya dan sebagainya, harus diberikan teguran secar arif dan bijaksana. Jadi
cara yang baik dalam mengarahkan anak didik adalah dengan memberikan penugasan,
bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik, menegur dengan sikap
lemah lembut, dan dengan perkataan yang ramah dan baik. Hal yang sering
dilakukan seroang guru maupun khalayak umum adalah menjuluki seseorang dengan
gelar yang tidak baik padahal itu sangat tidak manusiawi.[7]
E. Fungsi Motivasi
Semakin berharga tujuan itu
bagi yang bersangkutan makin kuat pula motifnya, jadi motif atau motivasi itu
sangat berguna bagi tindakan seseorang. Fungsi dari motivasi adalah sebagai
berikut:
1. Motif itu
mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu berfungsi sebagai
penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang
untuk melakukan.
2. Motif itu
menentukan arah perbuatan. Yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau
cita-cita.
3. Motif itu
menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang
harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampaikan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Dalam percakapan sehari-hari
motif itu dinyatakan dengan berbagai kata, seperti; hasrat, maksud, minat,
tekad, kemauan,dorongan, kebutuhan, kehendak, cita-cita, kehausan, dan lain
sebagainya.[8]
DAFTAR PUSTAKA
Ormrod
, Jeanne Ellis, 2008, Psikologi
Pendidikan, Jakarta:Erlangga
Jamaris
Martini, Orientasi Baru Dalam Psikologi
Pendidikan, Bogor: Ghalia Indonesia
Santrock
John W., Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Kencana
Djamarah
Syaiful Bahri, Psikologi Belajar
cetakan ketiga, Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto
M. Ngalim, Psikologi Pendidikan,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
[1]
Jeanne Ellis Ormrod, 2008, Psikologi
Pendidikan, Jakarta:Erlangga, hal 58
[2] John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, hal 414
[3] Martini
Jamaris, Orientasi Baru Dalam Psikologi
Pendidikan, Bogor: Ghalia Indonesia, hal 172-177
[4] John
W. Santrock, Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Kencana, hal 510-511
[5] John
W. Santrock, Psikologi Pendidikan,
Jakarta: Kencana, hal 512-513
[6]
Jeanne Ellis Ormrod, 2008, Psikologi
Pendidikan, Jakarta:Erlangga, hal 58-59
[7] Syaiful
Bahri Djamarah, Psikologi Belajar
cetakan ketiga, Jakarta: Rineka Cipta, hal 168-170
[8] M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hal 70-71
Langganan:
Postingan (Atom)
Persamaan Differensial Orde 2
BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Persamaan differensial orde 2 adalah persamaan yang dapat ditulis dalam bentuk : F(x, y, y’,...

-
DEFINISI Pembagian bilangan bulat merupakan bahan pelajaran matematika yang sudah diberikan di sekolah dasar. Bahan pelajaran ini dipe...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Persamaan differensial orde 2 adalah persamaan yang dapat ditulis dalam bentuk : F(x, y, y’,...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontak antara dunia Islam dengan dunia Barat terjadi sejak awal lahirnya agama Islam sekitar ...