Nama :
Nikmatun Apriliya
NIM :160103011
Kelas :
1A
Review Film “Alangkah
Lucunya Negeri Ini”
Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” berkisah tentang
seorang pemuda yang bernama Muluk, seorang sarjana manajemen yang susah mencari
pekerjaan. Ia sudah mencoba mencari
pekerjaan kesana kemari namun tetap tidak dapat. Bahkan ada perusahaan yang
akan gulung tikar.Oleh sebeab itu, ia hendak beternak cacing. Namun tanpa
sengaja ia bertemu dengan seorang pencopet dan kemudian ia mengikuti pencopet
itu ke markasnya dan bertemu dengan bos mereka yaitu Jarot. Kemudian Muluk
mengutarakan niatnya untuk mengubah kehidupan pencopet agar menjadi lebih baik.
Para pencopet itu tetap bekerja sesuai kebiasaannya, dan 10 % dari hasil
mencopet itu disisihkan untuk ditabung dan dijadikan ladang bisnis.
Usaha yang dikelola Muluk berhasil, namun di hati kecilnya tergerak niat
untuk mengarahkan para pencopet agar mau mengubah profesi mereka menjadi
pengasong. Karena menurutnya dengan mengasong,lama-lama akan bisa membangun
usaha toko sendiri sehingga dapat merubah nasib anak-anak tersebut.
Muluk melihat bahwa anak-anak pencopet itu membutuhkan pendidikan. Oleh
karena itu ia mengajak teman satu kampungnya yaitu Samsul yang seorang sarjana
pendidikan yang masih menganggur dan pekerjaannya hanya bermain kartu saja di
kampungnya. Kemudian Muluk juga mengajak Pipit yang juga belum mempunyai
pekerjaan untuk mengajarkan nila-nilai agama kepada anak-anak tersebut.
Semua usaha yang di lakukan Muluk untuk anak-anak tersebut akhirnya
membuahkan hasil. Semula mereka tidak dapat membaca dan menulis menjadi bisa,
dan dapat menghafal pancasila, mereka juga tahu cara-cara shalat dan mandi yang
bersih. Namun pada suatu hari, orangtua dari Muluk, Pipit dan calon mertua dari
Muluk ingin datang melihat usaha yang dilakukan oleh Muluk, Pipit dan Samsul. Akhirnya mereka tahu bahwa selama ini anak-anak
mereka bekerja merawat copet dan digaji dari hasil copet yang menurut mereka
adalah uang haram. Akhirnya Muluk, Pipit dan Samsul harus melepaskan para
pencopet dengan dibekali modal berjualan asongan agar tidak perlu mencopet
lagi.
Ada beberapa anak yang memilih mengasong, dan sisanya
memilih untuk tetap menjadi pencopet. Ketika mereka telah memutuskan untuk
mencari nafkah dengan cara yang halal, datanglah petugas satpol PP yang
menangkap pengemis dan pedagang asongan. Muluk yang melihat anak-anak pedagang
asongan yang ditangkap oleh petugas akhirnya datang membela dan rela bila ia
yang ditangkap oleh petugas, karena menurutnya bukan salah anak-anak itu yang
mencari rezeki halal dengan cara berdagang asongan.
Di akhir film ada kutipan Pasal
34 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi :“Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara
oleh negara”.
Pelajaran
yang dapat diambil dari film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” :
1)
Pendidikan itu penting, dimana dalam proses pendidikan
di dapat berbagai pelajaran dan ilmu-ilmu yang tidak di peroleh di manapun
selain di bangku sekolah.
2)
Film ini memberi banyak hikmah bahwa segala sesuatu
harus di dasari oleh agama. Karena agama yang dapat merubah akhlak manusia.
3)
Menjadi sukses tidaklah mudah,harus dimulai dari yang
terendah. Seperti yang semulanya mengasong, lama-lama bisa membuka kios kemudian
toko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar